Selasa, 13 Oktober 2009

MURAI BATU


Burung Murai Batu merupakan salah satu burung berkicau cerdas terbaik (dari keluarga Turdidae) yang sangat banyak penggemarnya. Merawat burung Murai Batu sangat mudah dan menyenangkan.
KARAKTER DASAR BURUNG MURAI BATU

1.Mudah beradaptasi, burung ini sangat mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
2.Petarung yang gampang naik darah. Apabila mendengar suara burung Murai Batu lain atau melihat burung sejenis, maka semangat tempurnya langsung berkobar.
3.Birahi yang cenderung mudah naik. Burung ini sangat mudah naik birahinya, banyak penyebab yang dapat membuat naiknya birahi pada burung jenis ini. Stelan EF (Extra Fooding) yang over, penjemuran yang berlebih atau melihat burung Murai batu betina, dapat dengan cepat menaikkan tingkat birahinya.
4.Mudah jinak. Karena kemampuan beradaptasinya yang tinggi, maka burung ini mudah jinak kepada manusia.

PEMILIHAN BAHAN BURUNG MURAI BATU YANG BAIK

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung Murai Batu

*Berkelamin jantan, ciri-ciri burung Murai Batu jantan dapat dilihat warna bulu hitam yang tegas mengkilap dan kontras serta memiliki ekor yang lebih panjang daripada burung Murai batu betina.
*Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
*Kepala berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
*Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
*Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
*Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
*Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
*Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.

MAKANAN YANG SESUAI UNTUK BURUNG MURAI BATU

*Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu Voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung Murai Batu. Voer harus selalu tersedia didalam cepuknya. Selalu ganti dengan Voer yang baru setiap dua hari sekali.
*EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung Murai Batu yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

PERAWATAN DAN STELAN HARIAN

Perawatan harian untuk burung Murai Batu relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten

Berikut ini Pola Perawatan harian dan Stelan Harian untuk burung Murai Batu:

1.Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
2.Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
3.Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
4.Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
5.Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
6.Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
7.Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
8.Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
9.Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

PENTING
*Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
*Pemberian Cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. contoh setiap hari Selasa pagi.
*Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
*Berikan Multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.

PENANGANAN APABILA KONDISINYA OVER BIRAHI
*Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 pagi dan 2 sore
*Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)
*Berikan Cacing 2 ekor 2x seminggu
*Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
*Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
*Waktu pengumbaran dibuat lebih sering dan lebih lama

PENANGANAN APABILA KONDISINYA DROP

*Tingkatkan porsi pemberian Jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
*Tingkatkan porsi pemberian Kroto menjadi 3x seminggu
*Berikan Kelabang 2 ekor seminggu sekali
*Mandi dibuat 2 hari sekali saja
*Burung segera diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung Murai Batu lain dahulu
*Lamanya penjemuran ditambah menjadi 2-3 jam/hari

PERAWATAN DAN STELAN UNTUK LOMBA

Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung.

Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan Lomba untuk burung Murai Batu:

1.H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
2.H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
3.1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
4.Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.

PENTING

*Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Murai Batu lain.
*Lakukan mandi malam (jam 19.00-20.00) pada H-1.

PERAWATAN DAN STELAN PASCA LOMBA

Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung.
Berikut ini Pola Perawatan dan Stelan pasca Lomba untuk burung Murai Batu:

1.Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
2.Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
3.Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

PERAWATAN DAN STELAN PADA MASA MABUNG

Mabung (Moulting) atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini, metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena akan membuat proses mabung menjadi terganggu. Dampak dari ini adalah ketidak seimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan dengan hormon reproduksi.

Berikut ini Pola Perawatan masa mabung

1.Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
2.Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari
3.Pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: Stelan Jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, Kroto 1 sendok makan setiap pagi, Cacing 2 ekor 3x seminggu dan Ulat Hongkong 3 ekor setiap pagi.
4.Berikan Multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu.
5.Lakukan pemasteran. Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.

Semoga sukses..! Salam Kicaumania...(www.smartmastering.com)

Jumat, 02 Oktober 2009

Fenomena Negatif Seputar MB Medan SUper


Di pasar burung berkicau tanah air, khususnya pasar burung Murai Batu, kita mungkin sering mendengar istilah MB Medan Super. Istilah ini diyakini muncul sebagai upaya dari sebagian besar pedagang untuk menarik minat konsumen dalam berburu atau membeli burung Murai Batu.
Di tahun 1980an, memang, pasar burung nasional khususnya Murai Batu, didominasi oleh MB-MB yang berasal dari wilayah Sumatera bagian Utara, dan yang paling digemari adalah MB dari wilayah Bahorok.

Yang dikatakan sebagai MB Medan Super, adalah MB dengan postur tubuh besar dan panjang, ekor panjang dan sedikit tebal dengan bentuk daun yang juga lebar.
Sebagian besar hobbies juga percaya, bahwa MB Medan yang berasal dari wilayah Bahorok, adalah MB dengan kualitas sangat bagus. Ciri utama dari MB Bahorok ini adalah ujung ekornya melengkung atau menjuntai ke atas.

MB-MB seperti ini memang terkesan indah untuk di pandang, tapi MB-MB seperti ini jarang sekali bisa tampil bagus di lapangan.
Posturnya yang besar dan juga ekornya yang panjang serta tebal, diyakini menjadi handicap tersendiri untuk bisa tampil bagus di lapangan.
Makanya jangan heran, ada sebagian hobbies yang tetap memaksakan si MB dengan cara memotong sebagian ekornya agar bisa tampil bagus.

Selain itu pengumbaran dan penjemuran yang optimal, juga dilakukan untuk melangsingkan tubuh dari MB-MB berpostur besar ini.
Hasilnya.....????? Belum tentu MB-MB seperti ini bisa mendominasi lomba di lapangan.

Sebagian besar MB-MB yang bisa mendominasi lomba adalah MB dengan postur relatif sedang dan ekor juga sedang dengan bentuk daun ekor kecil dan tipis.
MB-MB seperti ini biasanya berkarakter degil dan memiliki stamina bagus untuk tampil dalam sebuah lomba.
Tubuh dan ekornya yang relatif sedang, akan sangat membantu si MB untuk bisa tampil lebih konstan di lapangan.

Sekarang ini, dengan semakin terbukanya arus informasi, telah diketahui secara umum bahwa sebagian besar MB-MB yang beredar di wilayah Medan adalah MB-MB yang dipasok dan didatangkan dari wilayah NAD.
Banyak juga hobbies MB dari Medan yang datang sendiri ke wilayah NAD, khususnya Banda Aceh untuk melakukan hunting.

Sekarang ini, juga telah terjadi pergeseran orientasi dalam pemilihan MB.
MB berpostur besar dan berekor panjang tetapi tebal tidak lagi diminati oleh hobbies lomba, sebab mereka yakin bahwa MB dengan model seperti ini akan terlalu sulit untuk diharapkan bisa tampil bagus dalam lomba.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan adanya fenomena negatif dari MB-MB yang diberi label Medan Super.

1. MB-MB dengan postur besar dan ekor panjang serta tebal, banyak sekali dijumpai di wilayah NAD, khususnya dari wilayah pantai barat, selatan dan kawasan dekat Taman Nasional Gunung Leuser.
MB-MB model ini, tidak terserap di pasaran lokal karena kurang digemari dan juga jarang bisa bekerja secara optimal di lapangan, sehingga MB-MB ini terpaksa dilepas ke pasar luar, khususnya Medan.
Maka, diberilah label MB ini dengan sebuatan MB Medan. Di tangan para penjual, ditambahkan lagi labelnya menjadi MB Medan Super.

2. Sumatera Utara, kususnya Medan sudah tidak memiliki lagi habitat MB yang bisa memberikan pasokan bagi kebutuhan hobbies MB di tanah air.
Dulu masih ada Langkat yang terkenal dengan Bahoroknya, tapi sekarang habitatnya sudah rusak total.
Juga masih ada kawasan Padang Sidempuan yang berbatasan dengan Wilayah Sumatera Barat, tapi MB-MBnya sudah relatif langka, sama seperti MB Pasaman yang habitatnya berdekatan dengan Sidempuan.

3. Jangan mudah termakan bualan kata-kata MB Medan Super, sebab faktanya tidak ada MB Medan Super, dan jarang seakali ada MB dengan postur besar dan ekor panjang serta tebal bisa moncer dan menjadi juara di lomba.(Herry Aceh)

Kamis, 01 Oktober 2009

Tips Agar MB Bakalan Cepat Makan Voer


Kali ini saya akan mencoba berbagi dengan anda, terutama dalam hal penanganan MB bakalan. Penanganan yang salah dan tidak tepat, banyak menimbulkan resiko MB bakalan tidak mau makan voer dan pada akhirnya berujung pada kematian.
Setelah kita mendapatkan MB bakalan, maka langkah apa saja yang harus dilakukan agar kita dapat menurunkan tingkat resiko kematian.
Inilah tips yang sering saya lakukan terhadap MB bakalan.

1. Harap anda membaca terlebih dahulu tentang Tips memilih MB bakalan.

2. Pada saat anda memilih MB bakalan, anda harus yakin dgn melihat sendiri, bahwa MB bakalan yang akan anda beli mau memakan EF seperti jangkrik atau Ulat Hongkong pada saat diberikan. Ini paling penting, karena dari hal tsb, kita bisa yakin bahwa MB bakalan tsb mau makan dan tidak bermasalah dgn mulut dan pencernaannya.
Triknya, coba lempar UH atau jangkrik kecil pada MB bakalan, jika langsung mau dimakan berarti resiko awal sudah terlewati.

3. Persiapkan kandang untuk MB bakalan yang baru kita dapat.
Sebaiknya kandang berupa kandang berbentuk persegi dan diletakkan agak sedikit rendah.
Saya memilih Kandang persegi, karena mudah untuk digantung menempel ke dinding, dibandingkan kandang bulat. Pada tahap awal usahakan kandang tetap stabil, artinya jangan sering diganggu dan dipindah-pindah, sampai MB bakalan tsb makan voer.
Letak yang sedikit rendah, maksudnya untuk memudahkan pemantauan terhadap makanan dan kotoran MB bakalan tsb.

4. Sebelum kita masukan MB bakalan yang baru ini ke dalam kandang, sebaiknya MB tsb dibasuh terlebih dahulu dengan air. Hal ini berguna untuk menurunkan stress dari MB selama perjalanan maupun pada saat kita masukkan ke dalam kandang baru. Jangan lupa letakkan juga mangkok mandi dalam sangkar untuk kebutuhan mandi MB tsb. Biasanya setelah dibasuh, MB akan langsung mandi dalam mangkok mandi.

5. Setelah itu, coba berikan voer favorit anda yang sudah terlebih dahulu dihaluskan (sehalus tepung).
Lalu campurkan UH sebanyak 25 ekor dan lumatkan dalam voer halus. Ingat, lumatkan sehingga tepung voer melekat pada bagian UH yang lumat. Jangan lupa sisipkan juga UH yang masih hidup sebanyak 10 ekor dalam tempat makanannya.
Maaf saya sering menggunakan UH dibandingkan dgn Kroto, karena kroto memang langka di Banda Aceh. Tapi sesungguhnya kroto jauh lebih bagus dari UH.
Adanya UH yang masih hidup dan bergerak-gerak, untuk merangsang MB mau makan ke tempat makanannya.

6. Sebaiknya tempat makanan diletakkan didasar kandang dan bentuknya besar. Ini untuk memudahkan MB melihat lokasi makanan dan merangsang MB untuk mau cepat makan.
Dialamnya, MB adalah jenis burung yang suka turun ke tanah dalam mencari makan. Jadi pada tahap awal sebaiknya letak tempat makanan tidak perlu sejajar dgn tangkringan.


Salam MB Mania,


7. Lakukan proses ini sebanyak 3 kali sehari, pagi, siang dan sore.

8. Jika tepung voer terlihat kotor, sebaiknya langsung diganti dgn tepung voer yang baru.

9. Jika warna kotoran MB bakalan telah sama dgn warna voer, dan kotorannya juga terlihat sedikit padat, coba campurkan voer halus dgn yang kasar.

10. Jika prosesnya berhasil dalam arti kata MB tsb sudah mau makan voer kasar dan tidak perlu lagi bantuan UH yang dilumatkan, berarti Kita sudah berhasil membuat MB bakalan mau memakan voer.

Selamat mencoba.(http://www.muraibatuaceh.blogspot.com)

Tips Agar Murai Batu Bakalan Cepat Berkicau


Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para hobbies agar MB bahan/bakalannya bisa cepat berkicau, diantaranya adalah :

1. Memanfaatkan Extra Fooding (EF).
Pemberian jangkrik, kroto, cacing dan belalang hijau sebagai EF buat MB, diyakini bisa merangsang MB agar cepat mau berkicau.
Setiap MB pasti memiliki selera yang berbeda-beda terhadap EF. Ada MB yang suka dengan kroto, ada juga yang tidak.
Ada MB yang membutuhkan jangkrik dalam jumlah banyak, ada juga yang tidak.
Dengan pemahaman ini, hobbies tinggal mencari settingan yang cocok buat MB bahannya, di mana hobbies dapat melakukan trial error sehingga akan diketahui mana EF yang paling digemari dan paling cocok buat MBnya, serta berapa takaran EF yang pas buat si MB.

Kelemahan dari metode ini, MB akan terbiasa dengan EF, sehingga MB baru dapat optimal jika sudah mendapatkan pasokan EF, dan intinya kinerja MB sangat bergantung pada EF.

2. Memanfaatkan Burung Masteran.
Burung masteran yang kecil dan gacor seperti Kenari, Ciblek dan Love Bird adalah burung-burung masteran yang sangat berguna buat merangsang MB untuk cepat berkicau.
Selain bisa digunakan sebagai masteran, burung-burung kecil dan gacor ini bisa juga membuat MB cepat marah pada saat mereka berkicau.
Secara tidak langsung, hal ini akan merangsang MB untuk berkicau dengan maksud meladeni kicauan dari burung-burung masteran tersebut.

Metode ini cenderung cocok diterapkan buat MB-MB bahan yang mentalnya sedikit kurang stabil, sebab dengan burung-burung kecil yang dijadikan sparing partner, diharapkan si MB bisa terlihat dominan dilokasinya.

Kelemahan metode ini, MB akan mudah down jika mendengar suara-suara burung lain yang sedikit asing baginya, apalagi jika volume suaranya lebih besar dari burung-burung masteran kecil ini.

3. Memanfaatkan Pola Rawatan Alami.
Di alam, MB adalah jenis burung yang rajin berkicau dan gemar menirukan suara-suara burung lain yang sesuai dengan karakter kicauannya.
Ketersediaan makanan, adanya betina pendamping dan kecukupan terkena sinar matahari dan mandi serta keleluasaan untuk terbang, menjadikan MB rajin berkicau di habitatnya.

Dengan pola rawatan yang mirip seperti di alam, termasuk dengan cara menggantang MB dengan view pemandangan berupa pohon-pohon dikelilingnya, maka MB akan cepat beradaptasi dan cepat juga untuk berkicau.
Apalagi jika pola rawatan ini diikuti dengan memanfaatkan pola rawatan point 1 dan 2 di atas, maka pola ini akan menjadi lebih optimal.

Kelemahan metode ini, hobbies akan membutuhkan lebih banyak waktu dan biaya buat merawatnya. Tapi hasilnya akan cenderung berbading lurus dengan pengorbanan.

Semoga sharing ini bisa bermanfaat buat para MB Mania.(Herry Aceh)